Home
»
»Unlabelled
»
MAKANAN DAN DO'A
MAKANAN DAN DO'A
Kadang manusia itu serba pengen cepet,pengen semua serba yang instan tapi lupa melihat diri sendiri. Anehnya lagi ketika berdo'a dalam keadaan terpepet ia lupa akan posisi yang hanya sebagai hamba,tapi malah memaksa Sang Kholiq untuk memenuhi permintaannya. Dan juga ketika meminta misal yang dipinta itu di arah utara akan tetapi tingkah lakunya sama sekali tidak mendukung,bahkan malah tingkah lakunya berjalan keselatan atau tidak sinkron akan permintaannya,lupa akan sesuatu yang akan mendukung terkabulnya permintaan. Salah satunya adalah memakan makanan yang halal,
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا
وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ
فَقَالَ ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا
صَالِحًا إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ) وَقَالَ (يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ) ». ثُمَّ
ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ
إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ
حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ
لِذَلِكَ
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyib
(baik). Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan
sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti
yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya, ‘Wahai para
Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal
shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’. Dan
Allah juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki
yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu’. Kemudian Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seroang laki-laki
yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga
rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke
langit seraya berdo’a, ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku’. Padahal,
makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram,
pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram,
maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do’anya?.” (HR. Muslim)
Semua memang sudah di gariskan oleh takdirNYA,akan tetapi kita masih diberi pilihan untuk berusaha dan berdo'a. Tapi kebanyakan do’a
kita tidak lebih memaksa Alloh untuk menuruti selera kita,memanfaatkan
suasana terjepit kita,bahkan tak lebih dari protes kita kepadaNYA. Berdo'alah
sebagai wujud kehambaan kita yang sangat butuh,sangat lemah,sangat hina
dan tak berdaya. Do'a lebih utama dibanding terkabulnya do'a,karena
dalam do'a ada munajat berkomunikasi dan berinteraksi dengan Alloh Swt. Semoga Allah Swt mengampuni segala khilaf dan dosa-dosa kita,menerangi setiap perjalanan hidup kita dengan hidayahNYA,melapangkan segala kesempitan kita Aamiiiinn.
Unknown
Label:
8:48 PM
0
komentar